Berita Terkini

Microsoft meluncurkan teknologi baru Windows Multipoint Server 2010 untuk mengatasi keterbatasan sekolah di Indonesia dalam menyediakan komputer dan internet bagi siswa.

"Teknologi itu akan memberikan solusi satu server dengan banyak monitor untuk mengatasi kesenjangan digital di ruang kelas," kata Academic Program Manager Microsoft Indonesia Ananta Gondomono di Yogyakarta.

Produk multiseat itu, menurut dia usai demo pengoperasian perangkat teknologi tersebut di SMP Negeri 5 Yogyakarta, software Microsoft dan satu server bisa digunakan hingga 10 monitor.

Ia mengatakan, teknologi itu dihadirkan bekerja sama dengan Hewlett Packard (HP) Indonesia. Teknologi itu sangat cocok dimanfaatkan untuk personal computer (PC) laboratorium di sekolah yang memiliki dana terbatas.

"SMP Negeri 5 Yogyakarta merupakan proyek percontohan pertama di Indonesia dalam pemanfaatan teknologi tersebut," katanya.

Sementara itu, Managing Director Personal System Group HP Indonesia, Megawati Khie mengatakan, penggunaan program Windows Multipoint Server 2010 bersama HP mampu menekan biaya pengadaan komputer.

"Untuk pengadaannya, satu server bisa dipakai maksimal 10 monitor. Jika satu kelas ada 20 siswa, maka cukup menggunakan dua server saja dan otomatis biaya pengadaan komputer bisa ditekan," katanya.

Kepala SMP Negeri 5 Yogyakarta, Suparno mengatakan, pemakaian Windows Multipoint Server 2010 bersama HP untuk proses belajar mengajar bisa mendukung pengembangan sekolah berstandar internasional.

Menurut dia, SMP Negeri 5 yang memiliki total 30 kelas sedang mengembangkan diri menjadi sekolah berstandar internasional. Salah satu syaratnya adalah dalam satu kelas terdapat komputer sebanyak siswa yang ada.

"Jika harus membeli komputer sebanyak jumlah siswa tentu membutuhkan biaya yang cukup banyak. Dengan Windows Multipoint Server 2010 pengadaan komputer menjadi efisien karena satu server bisa digunakan 10 monitor dan hemat listrik," katanya.